Logo, Maskot dan Lagu tema

Hari Ulang Tahun Pramuka ke 50 tahun 2011 


Dapat dibilang tahun 2011 adalah tahun yang istimewa untuk anggota Pramuka, karena tepat pada tahun ini adalah Peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka yang ke-50. Peringatan setengah abad ini sudah sepantasnya kita rayakan secara meriah dan merata di seluruh Indonesia. Seperti yang dituliskan oleh situs Pramukanet, Untuk memperingati HUT Pramuka kali ini, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah jauh-jauh hari mempersiapkannya, termasuk adalah mempersiapkan Logo, Maskot dan Lagu tema sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor : 019 Tahun 2011. Logo, Maskot dan Lagu Tema tersebut adalah :
Logo 50 Tahun Gerakan Pramuka
Adapun penjelasan makna logo adalah sebagai berikut :
50 Tahun Gerakan Pramuka dalam usia 100 Tahun Kepanduan di Indonesia menjadi momentum memperkuat Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi Kepramukaan yang menjadi wadah pembinaan kaum muda menuju kejayaan Indonesia dalam semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan.
Warna :
  1. Merah lambang keberanian
  2. Putih lambang kesucian
  3. Ungu/wulung lambang kematangan dan kecintaan
  4. Kuning lambang kejayaan
  5. Hitam lambang kekuatan dan keabadian.
Maskot 50 Tahun Gerakan Pramuka
Adapun penjelasan makna maskot adalah sebagai berikut :
Nama maskot adalah si Jambul, si Jambul diambil dari karakter atau ciri khas satwa yang dijadikan maskot, yaitu elang jawa yang memiliki jambul di atas kepalanya.
3 helai bulu di atas kepalanya melambangkan Trisatya
10 helai bulu pada sayap melambangkan Dasa Dharma
5 helai bulu pada ekor melambangkan Pancasila
Warna :
Warna pada maskot mengambil warna-warna dominasi cokelat yang sudah menjadi identitas warna Gerakan Pramuka.
Lagu tema 50 tahun Gerakan Pramuka

Revitalisasi akan ganti atribut

Revitalisasi diperlukan agar generasi muda tetap tertarik 
dengan Gerakan Pramuka

 
ImageVIVAnews - Pemerintah tampak serius dalam upaya merevitalisasi gerakan Praja Muda Karana (Pramuka). Tidak hanya melakukan pembaharuan di materi, Pramuka pun direncanakan mengganti atribut organisasi, termasuk rencana mengganti seragam.
Hal ini diungkapkan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar usai menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Rabu, 4 Agustus 2010.
"Sedang kami susun tim. Mudah-mudahanan kita punya atribut yang cocok dengan generasi saat ini, situasi dan kondisi saat ini," kata Azrul.
Selama ini, Pramuka juga identik dengan seragam coklat. Apabila ada penggantian seragam, seperti apakah warna seragam Pramuka mendatang?
"Tim itu yang akan kami minta, apakah model bajunya seperti begini? Apakah warnanya akan diubah atau dipertahankan seperti ini? Apakah terus pake peci atau tidak, kami serahkan kepada mereka," kata Azrul.
Selanjutnya, Azrul menjelaskan, tim tersebut akan melakukan studi banding mengenai penggantian seragam dan atribut Pramuka. "Bukan studi ke luar negeri. Tapi melihat contoh-contoh dari 150 negara yang tergabung dalam World Organization of Scout Movement," kata Azrul.
Selain itu, Azrul menjanjikan revitalisasi Pramuka akan melakukan pembaharuan metode pendidikan. Misalnya dengan penggunaan internet dalam Jambore Pramuka, juga kegiatan terbang layang dan aero modelling dalam aktifitasnya.
Dengan demikian, Azrul berharap generasi muda akan tertarik dengan Gerakan Pramuka. (adi)

Pelatih Pramuka

Pelatih Pramuka Harus Distandarisasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pentingnya pembaruan sistem kepramukaan di Indonesia sekarang ini. Yaitu, sistem kepramukaan yang harus menarik dan menyenangkan. Akan tetapi, juga harus menantang dalam arti sehat, terarah dan teratur. Sebab, sasarannya adalah pembentukan watak dan budi pekerti luhur.  
Sistem kepramukaan juga harus meningkatkan standar kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik melalui berbagai kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan oleh gugus depan.
"Oleh sebab itu, saya berharap aspek ketenagaan, yaitu para pembina, instruktur dan pelatih dapat distandarisasi melalui sertifikasi, registrasi dan lisensi," ungkap Presiden Yudhoyono, saat memberi sambutan di acara ulang tahun ke-49 Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) di Lapangan Gajahmada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Sabtu (14/8) sore tadi.
Dalam acara itu, hadir Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan sejumlah menteri lainnya, Gubernur DKI Fazui Bowo dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Asrul Aswar.
Menurut Presiden, upaya standarisasi pembina, instruktur dan pelatih Pramuka, semuanya itu ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan peran penting gerakan Pramuka dalam membina tunas-tunas harapan bangsa.  
Gerakan Pramuka sesungguhnya memiliki perana penting, dalam mencetak generasi muda yang unggul dan berkarakter. Peran itu antara lain, selain mencetak generasi muda sebagai generasi pembangunan, juga menjadi salah satu instrumen penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis, tambah Presiden.
Dikatakan Kepala Negara, yang juga Ketua Majelis Pembimbing Nasional Pramuka itu, Pramuka juga harus menjadi ajang berkarya bagi generasi muda yang kreatif, berkepribadian, tangguh dan berbudi luhur serta berdisiplin. Pramuka menjadi sarana pembelajaran bagi persaudaraan, pertemanan, dan kerukunan bagi sesama warga bangsa.
Untuk mencapai hal itu, para pimpin gerakan Pramuka di semua lapisan, patut mendengarkan kritik masyara at agar geraskan Pramukan dapat bisa lebih maju lagi. "Lakukan inovasi dan pembaruan, agar metodologi dan kegiatan kepramukaan semakin tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman," lanjut Presiden.
Sejak didirikan 14 Agustus 1961, kata Presiden gerakan pramuka selalu relevan dengan perkembangan zaman dan menjadi wadah tempat mendidik, membina dan mengembangkan karakter dan jati diri bangsa kita yang unggul dan mulia.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grocery Coupons