Logo Pandu Negara Anggota WOSM

Prinsip  Dasar  dan  Metode  Kepramukaan  yang  diterapkan  oleh  penemu Kepramukaan,  Lord  Baden  Powell,  Kepramukaan  itu  terbuka  untuk siapapun  dengan  tidak memandang suku, agama, ras dan golongan.
Prinsip dasar kepramukaan yang dikembangkan oleh Baden Powell, Bapak Pandu Dunia, bahwa kepramukaan adalah Pendidikaan Sepanjang Hayat, Kegiatan Kaum Muda, Rekreasi yang Edukatif, Terbuka Bagi Siapapun, Tantangan Bagi Orang Dewasa, Kesukarelaan, dan Non Politik dan Non Pemerintah.
Dengan sifat yang universalnya, kepramukaan tumbuh dan berkembang di hampir setiap negara di dunia. Pramuka adalah satu tujuan yakni pendidikan watak: peduli diri sendiri, masyarakat, dan pembangunan bangsa.
WOSM (The  World  Organization  of  Scout  Movement)  atau organisasi kepanduan dunia yang di Indonesia bernama Gerakan  Pramuka  adalah  lembaga  yang menyelenggarakan  pendidikan  kepramukaan  bagi  kaum muda.
Memahami logo pandu berbagai negara akan mendapatkan gambaran karakter bangsa yang berbeda namun bernuansa keindahan dalam bingkai satu kesatuan: Pandu untuk hidup dan kehidupan.


Berikut logo pandu negara-negara dunia.

WOSM
 
1. Franc Moslem 2. Gambia
 
3. Georgia 4. New Zealand
 
5. Australia 6. Argentina 
 
7. Australia 8. Austria
 
9. Banglades 10. Belgia 
11. Belize 12. Brazil 
 
13. Brunei Darussalam 14. Bulgaria
 
15. Cameroon 16. Canada
 
17. Chad 18. Chile
 
19. China 20. Columbia
 
21. Costa Rica 22. Croatia
 
23. Cyprus 24. Czceh
 
25. Denmark 26. Denmark DDS
 
27. Denmark Greenland 28. Ecuador
 
29. Kuwait 30. lebanon
 
31. Libya 32. Madagaskar
 
33. Madagaskar Kim 34. Malaysia
 
35. Moldova 36. Monaco
 
37. Mongolia 38. Marocco
 
39. Namibia 40. Netherland
 
40. Nigeria 41. Norway
 
42. Oman 43. Pakistan
 
44. Palestine 45. Papua
 
46. Philippines 47. Portugal Cne
 
48. Portugal EDP 49. Qatar
 
50. Russia 51. Srilanka
 
52. Sudan 53. Suriname
 
54. Sweden Swenzka 55. Switzerland
 
56. Tarjik 57. Uni Emirat Arabia
 
58. Uganda 59. U K
 
60. Uruguay 61. U S A
 
62. Venesuela 63. Yaman
64. Yugoslavia

MENCARI AIR

air
Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan.
Caranya adalah sbb :
1)       Bernafas melalui hidung secara teratur.
2)       Mengurangi berbicara.
3)       Mengurangi gerak yang berlebihan
4)       Banyak istirahat
5)       Tidak merokok dan minum minuman berakohol
6)       Berteduh di tempat yang rindang
7)       Tidak makan makanan kering ataupun berlendir
Air yang langsung dapat diminum :
1)       Tampungan air hujan.
2)       Air dari dalam tanaman.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1)       Air yang tergenang
2)       Air dari sungai
3)       Air dari menggali tanah atau pasir
Beberapa cara untuk mendapatkan air :
1.        Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus, kelapa.
2.        Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih.
Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum.
3.        Tanah batu
      Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air.
      Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
      Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah.
4.        Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.
5.        Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air.
Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat.

Cara Penyulingan :
1.    Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saj. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum.
2.    Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air.

Menaksir Lebar

Menaksir Lebar

Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1.Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk      melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.

2.Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :

Rumus :
Jika  A = B maka
C = D 

dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang Datau cara segitiga berikut :




Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd

Perlukah Lambang Gerakan Pramuka Dimodifikasi?

            Salah satu hal yang kelihatannya sepele, namun sempat dipermasalahkan beberapa eks-Pandu ketika Gerakan Pramuka berdiri adalah lambang Gerakan Pramuka “Tunas Kelapa”, yang sama sekali tak ada ciri lambang kepanduan sedunia (World Scout), “fleur-de-lis” (atau “fleur-de-lys”). Memang, ada juga organisasi kepramukaan/kepanduan di negara lain yang lambangnya juga tak ada ciri lambang World Scout, tapi jumlahnya sedikit sekali dalam hitungan jari tangan. Itu pun bukan organisasi yang jumlah anggotanya besar dan tak sering “tampil” dalam aktivitas kepramukaan/kepanduan internasional. Berbeda dengan Gerakan Pramuka yang kini tercatat resmi ada 17 juta anggota di World Organization of the Scout Movement, organisasi kepanduan sedunia. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan kepramukaan/kepanduan terbesar di dunia dari jumlah total sekitar 30 juta anggota tercatat di WOSM.

       Di luar hal itu, dalam sejumlah kegiatan kepramukaan/kepanduan internasional pun, seringkali lambang Gerakan Pramuka berupa tunas kelapa dipertanyakan, apakah itu memang benar lambang organisasi pendidikan kepramukaan/kepanduan? Pasalnya, selain berbeda dan tak ada ciri “fleur-de-lis”, juga tak ada tulisan “scout” atau istilah kepramukaan/kepanduan dalam bahasa asing yang dikenal umum.Kini, sejalan dengan disahkannya UU Gerakan Pramuka, mulai kembali diwacanakan pergantian seragam pramuka dan modifikasi tanda-tanda yang dipakai, termasuk lambang Gerakan Pramuka. 

    Mereka yang setuju dengan perubahan lambang Gerakan Pramuka terbagi atas dua kelompok. Pertama, mengganti dengan lambang yang benar-benar baru. Tapi, sepanjang catatan pribadi, yang mengusulkan perubahan total seperti ini sedikit jumlahnya. Kedua, yang lebih banyak adalah memodifikasi lambang Tunas Kelapa dengan menyatukan atau menggabungkan dengan lambang “fleur-de-lis”. Ada yang mengusulkan supaya lambang Tunas Kelapa dimasukkan di tengah lambang World Scout, ada yang mengusulkan digandengkan kiri dan kanan, dan ada juga yang mengusulkan justru lambang World Scout dimasukkan ke dalam lambang Tunas Kelapa.Di luar itu, ada juga yang kurang sepakat lambang Tunas Kelapa diubah, dan tetap mempertahankan lambang Gerakan Pramuka yang sudah dikenal selama ini. Buat apa mengubah seragam dan lambang, buang-buang biaya saja, komentar mereka.

Lalu, bagaimana komentar kakak?

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grocery Coupons