Presiden Minta Pemda Alokasikan Dana Untuk Pramuka

Presiden Minta Pemda Alokasikan Dana Untuk Pramuka

Image 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemerintah daerah (pemda) memberikan dukungan sumber daya dan alokasi dana bagi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) di daerah masing-masing. "Kepada seluruh gubernur, walikota, bupati untuk memberikan perhatian, komitmen, dan dukungan sumber daya dan alokasi dana bagi Gerakan Pramuka di daerah masing-masing," kata Presiden saat membuka Perkemahan Wirakarya Nasional 2010 yang dipusatkan di kawasan Seulawah, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (30/11).


Menurut Presiden, dukungan tersebut diperlukan dalam proses revitalisasi Pramuka sebagai sarana pendidikan berkualitas dan sesuai dengan perkembangan jaman. "Gerakan Pramuka mempunyai keunggulan dalam pembinaan generasi muda," katanya merujuk kemampuan Pramuka menciptakan generasi muda mandiri, jujur, mampu bersaing dan berakhlak mulia.

Kepala Negara juga meminta, agar Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka segera menyesuaikan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Gerakan Pramuka dengan Undang Undang Gerakan Pramuka. Presiden juga menyampaikan pesan tentang perlunya menjaga kesetiakawanan nasional dan cinta lingkungan. 

Acara pembukaan Perkemahan Wirakarya itu ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Aceh, rapai. Perkemahan yang berlangsung 30 November hingga 6 Desember itu bertema "Bersatu Membangun Bangsa yang Bermartabat".

METODE LATIHAN PRAMUKA PENEGAK/PANDEGA

METODE LATIHAN PRAMUKA PENEGA/PANDEGA

Secara jujur kita aakui, jumlah peserta didik Gerakan Pramuka golongan Penegak prosentasenya menurun jika dibandingkan dengan jumlah anak golongan Siaga dan Penggalang. Kalau kita amati, banyak peserta didik golongan siaga yang masih mau melanjutkan sebagai Pramuka Penggalang, namun apabila sudah memasuki usia Penegak, kebanyakan mereka sudah tidak berambisi lagi untuk bergabung menjadi Pramuka Penegak. Benarkah Pramuka Golongan Penegak kurang/tidak lagi menarik bagi pemuda seusia 16 – 20 tahun, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang ? ataukah mungkin ada factor-faktor lain yang menyebabkan semua ini, sehingga perlu kita benahi agar kegiatan Penegak tetap diminati peserta didik.

Apabila kita membaca sejarah kepanduan khususnya masalah kepenagakan, disitu akan kita ketahui, bahwa lahirnya Pramuka Golongan Penegak bukanlah merupakan ide dari pendiri kepramukaan “ Baden Powell “untuk diikuti oleh pemuda seusia penegak. Akan tetapi, lahinya Pramuka golongan Penegak ini justru dikerenakan tuntutan dari mereka sendiri ( pemuda golongan penegak ) untuk tetap memandu, melanjutkan kegiatannya sewaktu mereka masih sebagai Penggalang. Dengan demikian jelaslah bagi kita, bahwa sebenarnya Pramuka Penegak masih diminati pemuda, hanya saja bagaimana cara menciptakan “ porsi kegiatan kepramukaan “ yang cocok pada anak seusia inilah yang agak sulit.

Berbagai gagasan latihan untuk Penegak pernah dicoba oleh Baden Powell, namun kebanyakan gagasan itu ditarik kembali, dengan alasan kurang sesuai dengan yang dikehendaki mereka. Padahal, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, syarat utamanya haruslah cocok dan sesuai dengan yang dikehendaki mereka, sehingga dapat menarik mereka untuk berbondong-bondong bergabung menjadi Pramuka Penegak. Akhirnya ditemukanlah bahan latihan yang cocok untuk mereka, yaitu suatu latihan yang dapat menambah dan melangkapi hal-hal yang belum didapatkan sewaktu mereka masih menjadi Siaga dan Penggalang, dalam rangka menciptakan warga Negara yang baik dan berguna. Sedangkan cara memberikannya dengan mempergunakan metode kepanduan dalam suasana hidup diluar dan bakti.

Karena kepramukaan mempunyai sifat nasional, internasional dan universal, maka metode latihan kepenegakan di Indonesia pun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat dan Negara Indonesia. Dalam Gerakan Pramuka, Pramuka Penegak adalah kader-kader Pembina, yang mempunyai tugas untuk membangun Indonesia. Mereka menggabungkan diri dengan suka dan rela untuk bertugas :
1. membina diri sendiri dan sesama Pramuka
2. Berbakti kepada Tuhan, tanah air, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang kini sedang melaksanakan pembangunan untukmencapai masyarakat adil dan makmur.

Sedangkan latihannya dilaksanakan dari, oleh dan untuk mereka sendiri. Inilah gambaran latihan Kepenagakan yang menarik. Saya yakin, apabila prinsip ini dipegang teguh dalam melaksanakan latihan kepenegakan, niscaya latihan tersebut akan benar-benar menarik bagi peserta didik. Dan sekaligus dapat mengarah kepada upaya penacapaian tujuan Gerakan Pramuka.

Lalu kenapa pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak? Menurut pengamatan kami, factor-faktornya dapat kami simpulkan sebagai berikut :

Bentuk latihan yang menoton dan mengulang latihan penggalang.

Salah satu factor yang menyebabkan pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak adalah karena banyak di antara Pembina Penegak yang menyajikan acara latihannya seperti pada latihan penggalang. Sehingga kesannya di mata anak didik, latihan kepenegakan itu menoton dan membosankan. Lebih-lebih bagi mereka yang dahulunya aktif waktu menjadi penggalang jelas tidak tertarik untuk masuk menjadi Penegak.

Hal ini sebenarnya janganlah sampai terjadi. Meskipun ada beberapa mata acara latihan yang sama untuk anak penggalang dan penegak, suatu missal, cara mempergukan kompas, tetapi model penyampaiannya dan luas isi materi antara penggalang dan Penegak jelas berbeda. Untuk anak penggalang materi yang disampaikan mungkin sebatas pengenalan kompas, bagian-bagian dan fungsinya, serta cara mempergukannya secara praktis. Tetapi untuk anak Penegak akan lebih lagi, selain materi yang disampaikan di Penggalang, masih ditambah lagi tentang sejarah asal usul kompas, macam-macam bentuk kompas dari yang paling sederhana sampai ke paling modern, cara memilih jenis kompas, cara merawat, cara membuat kompas yang sederhana. Dan kalau perlu, mereka juga harus dapat menerangkan dan melatih orang lain terutama adik-adik siaga dan penggalang dalam mempergunakan kompas. Lebih baik lagi kalau mereka dapat menuliskan hal-hal tersebut hingga tersusun menjadi bentuk buku. Yang menyampaikan materinya juga tidak harus Pembina, tetapi mereka dapat saling berdiskusi dari pengetahuan dan bahan-bahan yang mereka peroleh sendiri. Sehingga mereka saling menambah dan melengkapi. Dengan demikian pengetahuan mereka tentang kompas akan semakin luas.

Demikian juga untuk mata acara yang lain, hendaknya janganlah selalu Pembina yang menyampaikan, sehingga akan terkesan terlalu menggurui. Berilah jalan dan dorongan kepada mereka, terutama pengurus Dewan Ambalan. Untuk dapat menyampaikan materi latihan kepada teman-temannya. Cara lain yang dapat kita tempuh adalah dengan memberikan masalah dan pertanyaan yang berhubungan dengan materi latihan. Para Penegak disuruh membahas masalah tersebut atau mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan itu dengan cara berdiskusi atau membaca buku-buku. Kalau perlu tugaskan kepada mereka untuk menghubungi tokoh-tokoh atau instansi yang jelas menguasai atau ada hubungannya dengan materi tersebut.

Dengan demikian peserta didik akan sadar kekhilapannya dan cepat kembali ke jalan yang semestinya.

Terlebih untuk Ambalan yang masih baru didirikan, sebagai langkah awal Pembina harus banyak berperan. Baik dalam memberikan contoh cara memimpin jalanya latihan, mengurus administrasi maupun dalam membuat usulan kegiatan, petunjuk pelaksanaan, evaluasi dan laporan kegiatan. Pembina juga harus menjelaskan secara rinci tugas-tugas para Dewan Ambalannya sesuai dengan ketentuan yang benar.

Dengan demikian diharapkan Dewan Ambalan pertama yang berfungsi dengan baik dan benar. Ini sangat penting sekali, sebab biasanya pengurus masa bakti berikutnya sebagian besar mencontoh kerbiasaan Dewan Ambalan sebelumnya. jika awalnya sudah terbiasa suatu hal yang kurang baik dikhwatirkan akan menjadi tradisi turun temurun dalam Ambalan tersebut.

UMN MoU MiCoST MaLAYSIA TINGKATKAN AKREDITASI PENDIDIKAN

Rektor UMN Al Washliyah, Sri Sulistyawati, mengatakan, pihaknya terus berupaya menjalin kerja sama dengan beberapa universitas terkemuka dari beberapa negara termasuk juga dari Malaysia. Kami menyadari jalinan kerja sama dengan universitas-universitas maju di luar negeri sangat penting artinya bagi kemajuan UMN ke depan terutama dalam hal meningkatkan akreditasi universitas, katanya.

Manfaat lainnya yang dapat diperoleh misalnya, mahasiswa UMN mendapatkan kesempatan beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke beberapa universitas yang sudah menjalin kerja sama tersebut.
Dengan jalinan kerja sama tersebut, lanjutnya, UMN juga akan mendapatkan berbagai informasi terbaru tentang kemajuan perguruan tinggi di beberapa negara tersebut. Kemajuan-kemajuan tersebut diharapkan dapat diterapkan UMN Al-Wasliyah. Dengan demikian lulusan UMN Al-Washliyah akan semakin baik dan tidak kalah bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya, katanya.

Direktur MiCoST, Prof Datuk Razali Agus, mengatakan, jurusan Farmasi UMN Al Washliyah diharapkan dapat menerima mahasiswa asal Malaysia. Hal itu dapat segera terealisasi jika UMN Al Washliyah mendapatkan akreditasi dari Pemerintah Malaysia.

Menurut dia, akreditasi tersebut sangat dibutuhkan karena Malaysia hanya menerima tenaga kerja yang menamatkan pendidikan di universitas yang telah diakui negara. Saat ini, lanjutnya, baru empat universitas di Indonesia yang diakui Malaysia menerima mahasiswa farmasi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Institur teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga dan Universitas Sriwijaya. Mudah-mudahan UMN Al Washliyah akan menjadi universitas kelima yang mendapatkan kesempatan baik itu, katanya.

Ia mengatakan, bidang farmasi di Malaysia menjadi salah satu jurusan paling favorit setelah kedokteran dan kedokteran gigi yang ditandai dengan tingginya minat pendaftar di jurusan tersebut. Oleh karena itu diharapkan UMN Al Wasliyah dapat memanfaatkan kesempatan itu, sehingga jalinan kerja sama dapat lebih meluas dan saling menguntungkan, katanya.

Universitas Muslim Nusantara (UMN): A World Class University

MEDAN - Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah akan dikembangkan menjadi universitas bertaraf internasional (World Class University).

“Meski sebuah impian tetapi cita-cita itu dapat terwujud, jika didukung semua pihak termasuk Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Rektor UMN Al Washliyah Dr Hj Sri Sulistyawati, SH., M.Si di ruang kerjanya, Kamis (31/7).

Sementara itu, Rektor UMN Al Washliyah baru mengunjungi 4th QS APPLE (Asia Pasific Profesional Leader in Education Conference) di Universitas Yonsei, Seoul, Korea Selatan, dihadiri perwakilan perguruan tinggi dari 54 negara di Asia.

Sulistyawati mengatakan, dia satu-satunya rektor Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Pulau Sumatera bersama beberapa rektor PTN dan PTS di Pulau Jawa yang diminta oleh Dirjen Dikti untuk mengikuti pertemuan 4th QS APPLE di Universitas Yonsei untuk membahas tentang peningkatan dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi di tanah air.

Pramuka Sangat Penting Di Madinah

MADINAH  -- Jangan remehkan Pramuka. Di Arab Saudi, Pramuka pun punya banyak peran, apalagi di musim haji seperti sekarang ini. Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan Pramuka (Kassyafah) untuk menjaga setiap sudut kawasan Markaziyah atau kompleks Masjid Nabawi, Madinah.

Mereka berjaga-jaga bersama ribuan personel keamanan yang terdiri atas polisi (syurtoh), askar (pamong praja). Para petugas keamanan ini, tersebar di jalan-jalan sekitar masjid, pintu gerbang masjid, halaman masjid dan di dalam masjid.

Bila musim haji tahun sebelumnya, jalan-jalan di luar Markaziyah kira-kira sejauh 500 meter dari Masjid Nabawi sepi dari petugas pengamanan, kini sejumlah pamong praja ataupun Pramuka selalu bersiaga di tiap perempatan jalan. Jumlah mereka menjadi berkali-kali lipat ketika menjelang dan sesudah pelaksanaan salat wajib.

Makin mendekati masjid jumlah petugas pengamanan makin banyak. Tepat di depan gerbang Masjid Nabawi, beberapa jenis mobil polisi terparkir lengkap dengan belasan personelnya. Para petugas ini bertugas mengatur lalu lintas dan membantu para calhaj menyeberang jalan.

Para pramuka yag berjaga itu umumnya berasal dari sekitar kota Madinah saja. Mereka dikoordinir dari sekolah-sekolah Mutawassitoh dan Tsanawiyah (Tsanawiyah dan Aliyah) di seluruh kota Madinah. Rata-rata anak-anak sekolahan ini memiliki kemampuan berbahasa dan tatakrama yang lebih baik daripada para tenaga pamong praja, bahkan daripada para polisi Madinah sendiri.

Anak-anak pramuka ini, biasanya tampak berseri-seri membantu jamaah. Mereka bahkan tidak enggan mengantarkan para jamaah yang tersesat hingga ke pos-pos negara setempat.

Selama bertugas membantu jamaah haji ini, para pramuka mendapatkan insentif dari pemerintah sebanyak 2.500 riyal atau kira-kira Rp 6.250.000 untuk masa tugas musim haji.

Musim haji kali ini penjagaan memang ketat. Di pintu masuk masjid, jumlah penjaga dari Hai`ah Amar Ma`ruf Nahi Munkar (seksi urusan amar ma`ruf nahi mungkar) tampak bertambah banyak. Mereka bahkan menjadi lebih galak dibanding biasanya. Tas-tas jamaah digeledah dan bila ditemukan kamera atau atau barang terlarang, maka jamaah dilarang masuk masjid.

Banyak tenaga keamanan ini didayangkan dari kota-kota sekitar Madinah seperti Tabuk dan Thaif. Bahkan di antara mereka juga terdapat pamong praja musiman yang hanya bertugas di Masjid Nabawi saat musim haji saja."Saya sejak dua hari lalu di sini. Kami akan bertugas selama 3 minggu mengamankan para jamaah haji," kata Umar bin Mas`ud, salah seorang pamong praja yang diperbantukan dari Tabuk. Mas`ud mengaku diperbantukan musim ini dari Tabuk bersama 150 anggota Pamong Praja musiman lainnya.(sumber berita:http://www.tempointeraktif.com)

Peserta Didik


Anggota Biasa:
Anggota biasa terdiri atas anggota muda, anggota dewasa muda dan angghota dewasa.
Anggota Muda terdir atas :
  • Siaga
Yaitu Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7 sampai dengan 10 tahun. Biasa disingkat dengan huruf S atau dilambangkan denagn kode warna Hijau. Siaga umumnya adalah kelas 2 sampai dengan kelas5 Sekolah Dasar.
  • Penggalang
Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 11 sampai dengan 15 tahun. Biasa disingkat dengan huruf G atau dilambangkan dengan kode warna Merah. Penggalang umumnya adalah siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau siswa Sekolah Menengah Pertama.
  • Penegak
Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun. Biasa disingkat dengan huruf T atau dilambangkan dengan kode warna Kuning. Penegak umumnya adalah siswa Sekolah Menengan Atas.
Anggota Dewasa Muda
Anggota deqwasa muda adalah Pramuka Pandega yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia 21 sampai dengan 25 Tahun dan belum menikah. Pandega merupakan anggota Racana (Gerakan Pramuka yang diselenggarakan di tingkat Perguruan Tinggi).
Anggota Dewasa
Anggota Dewasa terdiri atas:
  • Pembina Pramuka.
  • Pelatih Pembina Pramuka.
  • Pembina Profesional.
  • Pamong Saka dan Instruktur Saka.
  • Pimpinan Saka.
  • Andalan.
  • Anggota Majelis Pembimbing.
Anggota Kehormatan
  • Orang yang berjasa pada Pramuka.
  • Simopatisan Gerakan Pramuka.

BIVAK



Bivak merupakan tenda darurat yang digunakan oleh pecinta alam saat berkemah tanpa menggunakan tenda. Kehidupan liar di alam bebas menuntut kita untuk bisa bertahan dalam keadaan apapun juga, salah satunya adalah bertahan menghadapai cuaca  dan iklim yang sewaktu-waktu dapat berubah. Oleh karena itu sebagai seorang pandu atau anggota pramuka hal ini harus bisa kita lakukan.

Bivak dapat dibuat dengan menggunakan bahan buatan ( ponco/jas hujan, plastik ) dan bahan alami ( dedaunan, ranting,dsb.)
Hal -hal yang harus diperhatikan saat membuat bivak antara lain :

1. Kondisi medan


  • tempat harus datar / rata / enak buat tidur
  • bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
  • Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
  • dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
  • aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
  • antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll


 Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa


Macam-macam bivak :

1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan

2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll



Macam bentuk bivak ( untuk hutan-gunung ) 
1. Bivak pengawasan / pengintaian
2. Bivak pertahanan / perlindungan








Macam Bivak yang bisa dibuat

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grocery Coupons